Strategi Pengembangan Homestay di Desa Wisata
Strategi Pengembangan Homstay di Desa Wisata
Menindaklanjuti arahan dari Bapak Kemenpar tahun 2018 ada beberapa skala prioritas yang
menjadi top program kerja untuk memperbaiki kualitas pariwisata di indonesia.
Salah satunya adalah Digital tourshm (E-Tourishm), Homestay Desa Wisata,
Airlines, Branding dan masih ada enam skala prioritas lagi yang belum saya
sebutkan.
Saat ini
kelemmbagaan pokdarwis desa terus bertambah dari tahun ke tahun, salah satunya
di Daerah Istimewa Jogjakarta, banyak beberapa desa wisata yang sudah terkenal
dan meraih penghargaan di tingkat nasional seperti Desa Wisata Nglanggeran,
Desa Wisata Wukirsari, Desa Wisata Kakilangit dan masih banyak lagi. Beberapa desa
wisata yang sudah maju tentunya memiliki manajemen yang bagus, mampu melakukan
pendampingan SDM secara intensif dan mampu mengerakkan masyarakat dari berbagai
tingkatan, dari membangun kualitas daya tarik wisata yang inofatif, membuat
akomodasi yang layak seperti homestay, transportasi wisata, dan lain-lain.
Berbicara
tentang homestay saat ini kementrian pariwisata mulai agresif mengarahkan
beberapa kelompok pelaku pariwisata nasional untuk melibatkan pokdarwis desa
dibidang akomodasinya dengan harapan pokdarwis desa mampu menyediakan homestay secara
profesional. Homestay dirasa cukup efektif dalam memberdayakan masyarakat dalam
bidang ekonomi, selain dekat dengan destinasi wisata kehadiran homestay juga
dapat menjadikan alternatif pilihan bagi wisatawan apabila ingin melakukan
interaksi dengan masyarakat dan belajar nilai-nilai kearifan lokal secara
langsung.
Homestay di
desa wisata memiliki dua jenis, yaitu pondok wisata dan rumah wisata. Pondok
wisata adalah jenis rumah tinggal yang dihuni oleh pemliknya dan dimanfaatkan
untuk disewakan dan memberikan kesempatan wisatawan untuk berinteraksi dalam
kehidupan sehari-hari (live-in) yang
dimiliki masyarakat setempat dalam ranga pemberdayaan lokal. Sedangkan rumah
wisata adalah akomodasi berupa bangunan rumah tinggal yang disewakan kepada
wisatawan, namun pada kenyataannya rumah wisata kadang kala juga memberikan
edukasi kearifan lokal. Karakteristik Homestay berada di lingkup pemukiman
warga (membaur dengan warga, dekat dengan tempat wisata) dan fasilitasnya
memiliki bangunan residential sementara bagi wisatawan dalam waktu tertentu.
Unsur-unsur
yang penting dalam membuat homestay harus diperhatikan seperti bangunan dengan
bagian kamar tidur, ruang makan, dapur, ruang tamu, temmpat parkir, kamar
mandi. Untuk pelayanannya berupa penerimaan tamu, pelayannan informasi,
pemesanan kamar (reservasi) tata graha (housekeeping). Fasilitas didalam
homestay bisa menyesuaikan, namun berdasarkan standarnya hanya beberapa
komponnen saja yang dinilai cukup penting, seperti ketersediaan P3k, dan sarana
utilitas (Air, Listrik, Jaringan Telephon,dll). Untuk pengelolaan homestay
legalitas rumah tinggal menjadi dasar yang penting, lalu penataan manajemen
keuangan dan strategi pemasaran.
Persyaratan
kamar homestay
1.
Bersih
Kebersihan dalam lingkungan dan kamar
hommestay merupakan kebutuhan yang sangat mendasar yang diinginkan tamu
2.
Rapi
Semua perabot dan peralatan rumah tangga
dalam homestay harus ditempatkan dengan baik dan terlihat menarik
3.
Ditata Dengan Baik
Penataan kamar harus memperhaikan segi
estetika dan kepraktisan tamu
4.
Komplit
Fasilitas yang disediakan diharapkan mampu
mencukupi kebutuhandasar dari tamu yang menginap
5.
Sehat
Kamar harus mengacu pada standar dasar rumah
sehat, yang didalamnya bebas dari bakteri, debu, dan pembersihan harus
dilakukan dengan disinfectant.
6.
Nyaman
Suasana kamar sejuk, menyenangkan, ada
sirkulasi udara didalam kamar dan ada cahaya masuk.
7.
Aman
Aman dari segala sesuatu yang dapat mengancam
tamu yang menginap, aman dari sisi kriminalitas dan eksiden.
Elemen
penting dalam menciptakan rumah sehat sangatlah mudah namun perlu diperhatikan
dan tidak disepelekan, seperti :
· Memelihara
kamar mandi yang bersih
· Menjaga
kebersihan lingkungan didalam dan diluar homestay
· Tidak
memelihara binatang dalam rumah
· Melakukan
pencegahan rutin terhadap hama
·
Membuat Pencahayaan yang cukup
Definisi
rumah sehat sesuai dengan standar kesehatan yaitu menyediakan kloset yang
sehat, pembuatan SAB, adanya TPS, adanya sarana pembuangan limbah yang baik,
Ventilasi yang cukup, Kepadatan hunian yang sesuai, dan Lantai rumah tidak
terbuat dari tanah.
Nah,
mungkin itu saja yang bisa saya berikan dan apabila ada yang mau menambahkan beberapa
hal diatas silahkan tulis komentar dibawah.
Inti
dari strategi pengembangan homestay di desa wisata yaitu dari sektor kebersihan
dan kenyamanan, jika kedua hal tersebut sudah dijalankan dengan baik maka tamu
atau wisatawan dengan sendirinya akan datang. Foto ini saya ambil di rumah mas Fahlul, beliau adalah salah satu anggota Pokdarwis Desa Kaki Langit. dan pemilik homestay Sahara. Apabila kalian ingin bertanya-tanya tentang homstay ini atau ingin menginap langsung saja hubungi Mas Fahlul.
Wa : 0818460413. Mari ikut berkontribusi dalam
meningkatkan kualitas kepariwisataan di Indonesia.
Informasi sangat membantu
BalasHapusTerimaksih
BalasHapus